Ahh, ribet tau nggak? Masa kemana-mana harus cuci tangan, habis pegang ini cuci tangan, habis ngapa-ngapain cuci tangan ..
Pernahkah
terbesit dalam pikiran kita dengan adanya himbauan baru yang menerapkan untuk
rajin mencuci tangan akan memperlambat pekerjaan dengan terbatasnya ruang gerak
kerja? Segalanya menjadi terlarang meski sebelumnya adalah hal yang biasa saja
terjadi. Kita perlu beradaptasi kembali untuk memulai sesuatu yang jarang untuk
menjadi sering melewati cara "pemakluman" yang nanti akan menjelma
menjadi "kebiasaan". Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi kita
akan melakukan hal yang sama secara berulang-ulang demi mencegah yang lebih
buruk datang?
Ya, kenapa nggak yang sakit aja yang cuci tangan? Tanganku nggak kotor,
makan dah baca doa pastinya aman dong ..
Eit, nggak bisa
gitu. Apa tangan yang terlihat bersih itu terlindungi? Bagaimana jika ada kuman
tidak kasat mata yang menempel? Kan serem kalau ternyata juga nempel dimakanan
terus ikut ketelen. Glekk.
Kuman penyakit
merupakan organisme mikroskopis yang bisa menyebabkan penyakit dan infeksi bila
masuk kedalam tubuh. Jenisnya bisa berupa bakteri, virus, jamur, maupun
parasit. Kuman bisa menyebar lewat berbagai media, seperti air dan makanan yang
terkontaminasi, benda yang sering dipegang, sampah, hewan dan hama, ataupun
droplet dari orang lain. Maka dari itu, kapanpun dan dimanapun mencuci tangan
sangat dianjurkan saat sebelum dan sesudah beraktivitas, setelah menyentuh
sesuatu, dan tidak lupa ketika tangan terlihat kotor.
Seperti yang diajarkan
dalam salah kitab sunah agama islam, doa adalah petunjuk, amal adalah bukti
keimanan, kemauan adalah cahaya, dan kitab suci Al-Quran adalah yang mendorong
atau justru melawanmu (HR Muslim). Makna dari hadist tersebut dapat kita
implementasikan dalam kondisi saat ini, seperti saat ingin menyantap makanan.
Doa untuk menambah keberkahannya, amal yang berupa mencuci tangan untuk menjaga
kebersihan, kemauan untuk melakukan hal baik demi menjaga kesehatan, dan kitab
suci sebagai petunjuknya.
Oalah, jadi karena kuman? Jadi semua orang harus cuci tangan pakai sabun
apa karena takut adanya kuman?
Langkah awal
dalam mencegah adanya kuman penyakit masuk kedalam tubuh adalah mencuci tangan,
lalu menjadikannya kebiasaan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Sehat
merupakan investasi untuk meningkatkan produktivitas kerja dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Pentingnya mencuci tangan pakai sabun yang umumnya
diketahui untuk membersihkan tangan, seketika berubah ketika melihat urgensi
saat ini, dinilai lebih efektif membersihkan kuman yang menempel pada permukaan
kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan.
Selain itu,
penelitian dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Lesehatan RI (2014)
menyampaikan bahwa adanya keterkaitan prilaku mencuci tangan dengan sabun dan
salah satu penyakit, khususnya diare, bahwa risiko relatif yang didapat dari
tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95% menderita diare, dan
mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47%.
Sedangkan
kondisi saat ini telah mengalami penyebaran virus Covid-19 melalui manusia yang
terinfeksi. Virus akan tumbuh banyak disepanjang saluran pernapasan dan akan
keluar pada saat berbicara, bersin, dan batuk, menyebar bisa sampai radius 1
meter lebih dari dan menempel pada benda sekitar. Untuk menekan penambahan
kasus tersebut yang harus kita lakukan saat ini adalah menerapkan pola hidup
bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak, dan
tidak keluar rumah jika tidak penting. Pernyataan tersebut disampaikan oleh
Jucir Pemerintahan untuk Covid-19, dr. Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di
Gedung BNPB, Jakarta (Mei, 2020).
Jadi bukan
gara-gara dibilang lemah kena sakit aja takut. Tapi justru dengan saling
menjaga kita bisa memaksimalkan produktivitas kita dengan tidak terhalang oleh
rasa sakit dari penyakit itu sendiri.
Iya, deh, iya. Eh, sebentar. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
Oke, jadi
begini caranya, dilansir dari World Health Organization (WHO)
berikut langkah mencuci tangan yang baik dengan sabun mandi atau sabun antiseptic
:
1. Tuang cairan
antiseptik ataupun sabun antiseptik ke telapak tangan kemudian usap dan
gosokkan kedua telapak tangan secara perlahan-lahan secara lembut dengan
gerakan memutar.
2. Usap dan
gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Gosokkan
sela-sela jari hingga bersih.
4. Gosok kedua
punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci.
5. Gosok ibu
jari dengan diputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan pada kedua tangan
secara bergantian.
6. Usapkan
ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri, lakukan pula
pada tangan satunya.
7. Bilas dengan
bersih jika menggunakan sabun antiseptik.
Mudah bukan?
Hanya butuh waktu 20-30 detik tidak sampai berjam-jam lamanya seperti ketagihan
mandi berendam dalam air hehe..
Oalah ternyata gitu caranya. Oiya, kata mama aku harus bawa sabun antiseptik kemana-mana. Ini ni, aku bawa SEBU sabun antiseptik.
Wihi, tumben rajin dibawa kemana-mana. Jadi ini
yang namanya "SEBU Sabun Antiseptik". Sabun yang mengandung zat aktif
povidone yang terbukti secara klinis membunuh dan menghambat pertumbuhan
mikroba berbahaya meliputi bakteri, kuman pantogen, dan beberapa virus.
Kelebihan SEBU Antiseptik diproses dengan cara modern tanpa zat kimia berbahaya
seperti deterjen, paraben, pewarna sintetis, dan parfum tambahan sehingga cocok
untuk semua jenis kulit, juga terjamin aman dan halal untuk semua kalangan.
Spesialnya lagi, SEBU Antiseptik ini dibuat dari 5 bahan alami yaitu madu,
zaitun, lemon, minyak vco, dan sawit.
Kali ini akan ku jelaskan dari penelitian terkait manfaat bahan alami
yang terkandung dalam SEBU Sabun Antiseptik.
1. Madu
Banyak
penelitian yang telah dilakukan dalam membuktikan khasiat madu, terkhususnya
dibidang kesehatan kulit :
-
kandungan madu sangat kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan potassium
yang dapat digunakan sebagai pelembab dan penyegar bahkan masker wajah
- kandungan zat
antiseptik yang berguna untuk membunuh bakteri pada wajah yang menyebabkan
jerawat semakin meradang, juga berguna untuk menyamarkan bekas luka, jerawat,
serta menghilangkan komedo
- senyawa fenol
seperti pinocembrin dan flavonoid yang efektif sebagai zat antibakteri
- sebagai
eksfoilator yang digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati
- sumber
antioksidan yang digunakan untuk menghilangkan flek hitam dan mengecilkan
pori-pori dengan menghilangkan sumbatan pada keratin
2. Zaitun
Dalam jurnal
ilmiah kesehatan, minyak zaitun mengandung berbagai asam lemak, vitamin,
terutama sumber vitamin E yang berfungsi sebagai :
- anti oksidan
alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel
dari kerusakan akibat adanya radikal bebas.
- melindungi
kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, seperti mengecilkan
pori-pori, mencegah proses penuaan dini atau Anti Aging
- menjaga,
meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit
- menghilangkan
jerawat dan mata panda
- serta
mempercepat proses penyembuhan luka, ruam, dan iritasi kulit
3. Lemon
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Yeni Indriani (2015), zat yang memiliki kemampuan
sebagai antibakteri dalam buah jeruk lemon adalah asam sitrat. Selain itu,
kandungan Klindasimin yang termasuk antibiotik dapat digunakan pada jerawat
dengan menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes juga
Vitamin C yang dapat :
- membantu
meregenerasi kulit
- melawan
radikal bebas
- mencerahkan
dan mengencangkan kulit
- membersihkan
kotoran dan komedo
- mengangkat
sel-sel kulit mati.
4. Minyak VCO
Manfaat VCO
telah banyak dijelaskan dalam buku yang berjudul “The Coconut Oil Miracle”
(Bruce Fife, C.N.N.D, 2004, Price, 2004., Darmoyuwono, 2006), salah satunya
digunakan sebagai bahan kecantikan atau kesehatan kulit :
- mencegah
infeksi topical bila dioleskan (pada kulit)
- mengurangi
gejala psoriasis, eksim dan dermatitis
- mendukung
keseimbangan kimiawi kulit secara alami dan membantu penyembuhan luka
- melembutkan
kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di bawahnya, sehingga
mencegah keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan
- mencegah
kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit.
5. Sawit
Dikutip dari hasil riset Palm Oil Agribusiness
Strategic Policy Institute (2018), berikut ini kandungan dan manfaat minyak kelapa sawit bagi kulit :
- antioksidan
yang terkandung dalam tokofenol dan tokotrienol (Vitamin E) dapat
mencegah penuaan dini, menghidrasi dan melembabkan kulit
- kandungan
vitamin A dapat mencerahkan kulit, membuat kulit tampak segar, dan
menghilangkan bekas jerawat
Wah, keren banget. Satu sabun bisa mempunyai banyak khasiatnya. Ini
beneran ada kan? Kalau aku pengen pakai juga, bisa dibeli dimana?
Yuhu, pastinya
ada. Sabun ini cocok untuk semua jenis kulit dan aman untuk semua kalangan.
Testimoninya juga terpercaya memuaskan dari konsumen-konsumen yang telah
mencoba SEBU Sabun Antiseptik. Jangan sampai nyesel kalau belum coba!
Produk ini bisa
diperoleh di blog sabunsebu.com juga di situs e-commerce Shopee
dan Toko Pedia "Sabun Sebu".
Selain SEBU Sabun Antiseptik, nikmati juga SEBU Moist Glow yang membuat wajah glowing sepanjang hari. Sekian, terima kasih!
Oleh : Kalya Azalia Deann
Sumber
Referensi :
Agrofarm.
2018. Sawit Buat Kulit Cantik dan Kencang. https://www.agrofarm.co.id/2018/01/sawit-buat-kulit-cantik-dan-kencang/
Barlina,
Rindengan. 2018. Diversifikasi Produk Virgin Coconut Oil. Jakarta:
Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, e-journal Litbang.
Desiyanto, Fajar
A. dan Siti Nur Djannah. 2013. Efektivitas Mencuci Tangan Menggunakan
Cairan Pembersih Tangan Antiseptik (Hand Sanitizer) terhadap Jumlah Angka
Kuman. Jurnal Kesmas, 7 (2), hal 76.
Dinand. Acne
Research. https://wajahjerawat.com/manfaat-vitamin-c-untuk-kulit-berjerawat
Dettol.
2017. Kuman 101. https://www.dettol.co.id/penyakit-dan-pencegahannya/about-germs-illness-prevention/germs-101/
Fajriyah, N. N.
, dkk. 2015. Efektivitas Minyak Zaitun untuk Pencegahan Kerusakan Kulit
pada Pasien Kusta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, VII (1).
ISSN: 1978-3167.
Indriani, Yeni,
dkk. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Buah Jeruk Lemon
(Citruslimon (L.) Osbeck) dan Madu Hutan terhadap Propionibacterium Acne. Prosiding
Penelitian SPeSIA Unisba 2015.
Larasati, A. L.
dan Chandra Haribowo. 2020. Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik
pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah
Farmasetika, 5 (3), hal 137-145. E-ISSN :
2686-2506. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v5i3.27066
Mayuna, Novia
Elsa. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Madu dan Air Perasan Jeruk Nipis
terhadap Penyembuhan Jerawat. Padang: Universitas Negeri Padang.
Rokom.
2020. Cuci Tangan Pakai Sabun Efektif Bunuh Virus Covid-19. http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200525/2033958/cuci-tangan-pakai-sabun-efektif-bunuh-virus-covid-19/
SabunSebu.
2020. Sabun Antiseptik Alami yang Efektif Membunuh Kuman, bakteri, dan
Virus (Corona). https://sabunsebu.com/sabun-sebu-antiseptik/
Unicef.
2020. Fakta Penting tentang Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Melindungi
Anda dari Coronavirus: Cuci tangan Pakai Sabun untuk Melindungi Diri Anda dan
Keluarga. https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/cuci-tangan
Widiyani, Roshma. 2020. Tak Hanya Doa, Ini Ajaran Rasulullah SAW Hadapi Wabah Serupa Virus Corona. https://news.detik.com/berita/d-4947363/tak-hanya-doa-ini-ajaran-rasulullah-saw-hadapi-wabah-serupa-virus-corona/2

Semangat sayang
ReplyDelete