M0519053 Kalya Azalia Deann Penulis Mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
A. Latar Belakang
Memajukan tingkat pengetahuan bangsa merupakan harapan besar yang ditanamkan kepada muda-mudi bangsa. Maka meningkatnya angka pengetahuan akan semakin banyak bila setiap murid mau membuka mata untuk mencoba sesuatu yang mereka jadikan sebuah eksperimen. Hal tersebut akan membuat kinerja otak menganggap bahwa setiap ilmu menjadi daya tarik yang bersifat menyenangkan untuk dikerjakan. Jika ilmu pengetahuan menjadi suatu ilmu yang tidak kita ketahui, maka kesulitan dalam memecahkan suatu masalah akan menyebabkan kita kebingungan dalam setiap mengembangkan ide.
Untuk membantu mengenalkan setiap murid dengan keadaan sekitar, perlu kepeduliaan untuk mau menatap keadaan permasalahan sekitar dengan memberikan tanggapan dalam mengatasinya. Prasarana seperti sekolah dapat memersiapkan setiap murid meletakkan dasar ke arah perkembangansikap, pengetahuan, ketrampilan dankreativitas yang diperlukan oleh anakdalam menyesuaikan diri denganlingkungannya dan untuk pertumbuhandan perkembangan selanjutnya. Sehingga dalam menanggapi permasalahan yang lebih luas, setiap murid diharapkan dapat menjadi andalan dalam memecahkan dinamika polemik dengan menunjukkan kemahirannya saat menemukan solusi problematika bangsa.
B. Tujuan Artikel Ilmiah
Tujuan artikel ini dibuat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat berilmu untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pengetahuan muda-mudi bangsa dengan ikut membagi berbagai ilmu pengetahuan untuk menghindari kebodohan yang akan memperlambat kemajuan suatu bangsa. Bila suatu bencana dapat dihindari, maka memberi pencegahan adalah solusi terbaik untuk memberikan rasa mngamankan dan menentramkan suasana jika takut akan terjadi kemungkinan perihal buruk.
C. Pembahasan
Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam menunjukkan kepedulian kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada muda-mudi bangsa. Beberapa tahun ini, wujud dari kepedulian tersebut disalurkan oleh salah satu fakultas, yaitu FMIPA dengan mengadakan berbagai agenda yang diperuntukkan kepada masyarakat. Beberapa agenda tersebut adalah :
Acara tersebut diselenggarakan oleh peneliti sekaligus dosen dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) memberikan pelatihan dan pemasangan early warning system (EWS) tanah gerak di wilayah Kabupaten Karanganyar. Acara pelatihan dilaksanakan di Aula Balai Desa Koripan Kecamatan Matesih Karanganyar pada hari Kamis (7/11/2019) dengan dihadiri oleh pemerintah desa dan ketua RT/RW.
Bersamaan dengan itu juga dihibahkan sebanyak 100 unit sensor portable dan dua unit sensor tanam perangkat EWS untuk tanah bergerak ke 11 desa di enam kecamatan rawan longsor yang ada di Kabupaten Karanganyar. Dengan dibagikannya alat tersebut, diharapkan masyarakat di daerah tersebut bisa melakukan tindakan secara cepat dan tepat saat perangkat memberi sinyal tanda bahaya.
Untuk EWS indoor dipasang di dalam rumah, tepatnya di retakan dinding. “Saat terjadi pergerakan tanah, retakan itu semakin melebar. Alatnya (EWS indoor) yang kita pasang akan mendeteksi dinding merenggang dan memicu sinyal tanda bahaya,” ujar Ahmad Marzuki, dosen sekaligus peneliti FMIPA UNS di Balai Desa Koripan, Matesih Karanganyar.EWS yang ditempel di dinding (indoor) itu berbentuk kotak berisi rangkaian panel dengan tenaga baterai kering. Baterai ini disinyalir mampu bertahan hingga dua tahun. Tinggi atau rendahnya bunyi EWS menandai kekuatan pergerakan tanah. Dihadapan pemerinta desa dan ketua RT / RW yang hadir di balai Desa Koripan, para peneliti menjelaskan cara kerja EWS dan penggunaannya.
Sementara itu, Dekan FMIPA UNS Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D mengatakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bentuk tanggungjawab para peneliti yang telah menerima dana penelitian. Wilayah rawan longsor di Karanganyar sengaja dipilih untuk menyalurkan bantuan tersebut karena dekat dengan UNS.
Sebanyak 135 siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Internasional Al Abidin (SDII Al Abidin) yang terdiri dari kelas V melakukan kunjungan ke Laboratorium Biologi Fakultas MIPA UNS pada hari Selasa (20/8/2019). Kunjungan ini dalam rangka kegiatan outing class yang rutin dilaksanakan oleh sekolah.
Sebelum kunjungan ke Laboratorium, siswa-siswi Al Abidin berserta guru pendamping disambut oleh kepala laboratorium biologi Dr. Nita Etikawati di Ruang Aula Gedung C FMIPA. Dr. Nita mengucapkan terimakasih kepada SDII Al Abidin yang berkenan untuk berkunjung ke Laboratorium Biologi. Semoga dengan kunjungan ini, para siswa bisa belajar dan mengetahui lebih dekat tentang anatomi hewan.
“Semoga dengan kunjungan ini, anak-anak bisa belajar tentang berbagai hewan dan mencintai ilmu biologi,” ujar Nita dihadapan para siswa dan guru pendamping.
Dengan dipandu oleh Asisten Laboratorium, para siswa diperlihatkan sistem pencernaan dari berbagai jenis hewan, mulai dari aves, pisces juga mamalia. Anak-anak terlihat antusias, karena di sekolah belum pernah mendapatkan materi tersebut secara langsung dengan membedah hewan. Mereka mengenal sistem pencernaan hanya melalui gambar.
Sebanyak 250 siswa dan 8 orang guru pendamping dari MAN 4 Cirebon mengunjungi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) pada hari Rabu (15/01/2020). Kunjungan diterima oleh Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Fahru Nurosyid, M.Si. dan jajarannya bertempat di Aula Gedung C FMIPA.
Kunjungan ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memperkenalkan para siswa tentang pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Sekolah MAN 4 Cirebon Drs. Imron Rosyadi, M.Ag pada sambutan perkenalan.
“Kami berharap para siswa mendapatkan informasi lengkap tentang pendidikan di perguruan tinggi khususnya UNS,” ujar Imron
Sementara itu Dr. Fahru Nurosyid mewakili Dekan mengapresiasi dipilihnya Fakultas MIPA UNS sebagai tempat kunjungan. “Tidak salah jika memilih FMIPA UNS sebagai tempat untuk berkunjung, karena diantara delapan program studi yang ada, lima diantaranya sudah terakreditasi A bahkan satu program studi sudah tersertifikasi internasional,” ujar Fahru
Disamping mendapatkan penjelasan Fahru Nurosyid, para siswa juga mendapatkan tambahan penjelasan dari Budi Legowo, M.Si. mulai dari sistem pendidikan di perguruan tinggi dan juga prospek lulusan. Ada beberapa pekerjaan yang bisa didapat jika lulus dari FMIPA diantaranya adalah sebagai peneliti, dosen maupun bekerja di instansi pemerintah, BUMN maupun swasta.
D. Kesimpulan
Dengan terlaksanakannya agenda tersebut, diharapkan partisipasi setiap tangan yang ikut memajukan pengetahuan bangsa dapat terus berkarya dengan menunjukkan kepedulian yang nantinya akan menjadi bagian dari solusi dinamika polemik bangsa, terkhususnya bangsa Indonesia.
Sumber Review Artikel:
https://mipa.uns.ac.id/index.php/2019/11/08/fmipa-uns-bagikan-ews-di-11-desa-untuk-deteksi-dini-tanah-longsor/
Sumber Review Artikel:
https://mipa.uns.ac.id/index.php/2019/11/08/fmipa-uns-bagikan-ews-di-11-desa-untuk-deteksi-dini-tanah-longsor/
https://mipa.uns.ac.id/index.php/2019/11/08/fmipa-uns-bagikan-ews-di-11-desa-untuk-deteksi-dini-tanah-longsor/
https://mipa.uns.ac.id/index.php/2019/11/08/fmipa-uns-bagikan-ews-di-11-desa-untuk-deteksi-dini-tanah-longsor/
https://mipa.uns.ac.id/index.php/2019/11/08/fmipa-uns-bagikan-ews-di-11-desa-untuk-deteksi-dini-tanah-longsor/
https://mipa.uns.ac.id/index.php/2019/11/08/fmipa-uns-bagikan-ews-di-11-desa-untuk-deteksi-dini-tanah-longsor/
Comments
Post a Comment